Banyak orang menganggap sarapan tidak penting atau memilih menundanya karena alasan waktu. Padahal, kebiasaan melewatkan sarapan dapat berdampak langsung pada kinerja fisik dan mental. Tanpa asupan energi yang cukup, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang terbatas, sehingga kita cepat merasa lelah bahkan sebelum siang hari tiba. Akibatnya, produktivitas menurun dan pekerjaan terasa lebih berat.
Selain itu, kekurangan asupan pagi hari dapat memengaruhi konsentrasi dan daya ingat. Otak membutuhkan glukosa untuk berfungsi optimal, dan tanpa sarapan, kadar glukosa menjadi rendah. Hal ini membuat pikiran sulit fokus, respons menjadi lebih lambat, dan pengambilan keputusan tidak seefisien biasanya. Bagi pekerja kantoran, kondisi ini bisa berdampak besar pada performa kerja.
Dalam jangka panjang, melewatkan sarapan juga bisa memicu kebiasaan makan berlebihan di siang atau malam hari. Tubuh yang merasa “kelaparan” akan menuntut kompensasi dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berkalori tinggi. Karena itu, sarapan bukan hanya soal kebiasaan, tetapi bagian penting dari pola hidup sehat yang mendukung keseimbangan energi sepanjang hari.

